Panduan Praktik Klinis Obstetri Tentang Histerektomi radikal


Pengertian (definisi)

Histerektomi radikal melibatkan pengangkatan rahim, leher rahim, dan sepertiga atas sampai setengah dari vagina bersama dengan jaringan parametrium.

Indikasi

  • Kanker serviks stadium IA2 – IIA2 (FIGO)
  1. Kanker vagina invasif stadium I dan II (FIGO)
  2. Kanker endometrium stadium II (FIGO)
  • Kanker serviks persisten atau berulang terbatas pada serviks atau forniks proksimal vagina, yang setelah dilakukan radioterapi
Prosedur
  1. Insisi mediana inferior atau insisi transversal rendah (Maylard, Cherney, atau Pfannenstiel) dapat memberikan eksposur yang cukup untuk kasus-kasus tertentu.
  2. Reseksi ligamentum sakrouterina didekat perlekatan paling distal juga dilakukan. Pengangkatan ovarium yang tidak terlibat bukan merupakan bagian yang diharuskan dari prosedur dan harus dilakukan berdasarkan pertimbangan independen.
  3. Jika terapi radiasi adjuvant dapat dilakukan, ovarium dapat dialihkan ke atas tulang krista iliaka untuk membantu mengurangi risiko menopause yang disebabkan oleh radiasi. Prosedur ini biasanya disertai limfadenektomi pelvis bilateral, yang dapat dilakukan sebelum atau setelah histerektomi. Kelenjar getah bening panggul harus diperiksa secara teliti untuk menentukan resektabilitas.
  4. Ligamentum rotundum diklem, diligasi, dan dipotong hingga dekat dinding samping panggul.
  5. Peritoneum diinsisi sehingga ruang retroperitoneal terbuka.
  6. Salpingo-ooforektomi dapat dilakukan jika ada indikasi.
  7. Ruang paravesical kemudian diperluas.
  8. Memperluas ruang paravesikal dan pararektal.
  9. Diseksi tumpul ruang paravesikal dan pararektal penggunakan jari, gunting atau klem.
  10. Ruang paravesikal dapat diperluas sebelum transeksi ligamentum rotundum.
  11. Limfadenektomi panggul dapat dilakukan sebelum atau setelah histerektomi radikal.
  12. Limfadenektomi panggul dimulai dengan menginsisi peritoneum yang melapisi arteri iliaka eksternal.
  13. Dilanjutkan dengan pengangkatan lengkap jaringan limfatik yang terlihat. Hal tersebut merupakan prosedur diagnostik dan terapeutik.
  14. Limfadenektomi dimulai proksimal pada arteri iliaka komunis dan hingga distal sampai ke dalam sirkumfleksa iliaka vena menyilang hingga arteri iliaka eksternal.
  15. Pasien ini memiliki anomali yang tidak biasa dari vena cava inferior yang terduplikasi.
  16. Ruang obturator dapat dimasuki dari sisi lateral atau medial hingga pembuluh darah iliaka eksternal.
  17. Nervus obturator terlihat lateral pada arteri iliaka eksternal, dan beberapa kelenjar getah bening obturator telah diangkat, diseksi lebih lanjut akan mengangkat jaringan limfatik tambahan.
  18. Setelah memperluas ruang panggul dan transeksi ligamen rotundum, peritoneum vesikouterina diinsisi untuk memobilisasi kandung kemih dari uterus, serviks, dan vagina bagian atas untuk diseksi kandung kemih
  19. Diseksi ini dilanjutkan turun kebawah sampai bagian atas 1-2 cm vagina.
  20. Arteri uterina didiseksi dari pangkalnya, cabang anterior dari arteri iliaka interna.
  21. Ureter berjalan dibagian inferior dari arteri uterina.
  22. Arteri uterina dapat diikat/diligasi
  23. Ureter dibebaskan melalui kanal paramterium sampai insersinya ke dalam kandung kemih.
  24. Transeksi ligamentum sakrouterina.
  25. Ureter telah dimobilisasi dari medial ligamentum yang luas dan terpisah dari ligamentum uterosakral
  26. Ligamentum sakrouterina ditranseksi
  27. Setelah ligamentum sakrouterina transeksi dan kandung kemih secara memadai dimobilisasi dari vagina anterior, vagina ditranseksi.
  28. Bagian atas 1-2 cm dari vagina dijepit dengan klem Wertheim atau Zeppelin klem.
  29. Vagina kemudian di sayat dengan pisau, gunting, atau elektrokauter
  30. Vagina telah diaproksimasi dengan jahitan hemostatik atau stapler torakoabdominal.
  31. Rongga panggul dan peritoneum panggul tidak perlu ditut
  32. Abdomen ditutup dengan metode standar
Iwansyah
Iwansyah Seorang Penulis Pemula Yang Mengasah Diri Untuk Menjadi Lebih Baik

Post a Comment for "Panduan Praktik Klinis Obstetri Tentang Histerektomi radikal "