Panduan Praktik Klinis Obstetri Tentang Fistula Urogenital



Pengertian :

Fistula urogenital adalah adanya hubungan antara saluran kemih dan vagina sehingga terjadi kebocoran urin melalui vagina.

Tujuan:

  • Berdasarkan etiologi: Fistula obstetri, Fistula ginekologi
  • Jenis fistula yang berhubungan dengan saluran kemih:
  1. Fistel vesikovagina
  2. Fistel uretrovagina
  3. Fistel ureterovagina
  4. Fistel vesikouterina
  5. Fistel uretrovesikovagina
  6. Fistel multipel

Etiologi:

  • Fistula obstetri:
  1. Trauma obstetrik
  2. Partus lama/kala II lama
  3. Partus dengan tindakan (ekstraksi vakum, ekstraksi forsep, embryotomi, seksio sesarea)
  • Fistula ginekologi:
  1. Trauma bedah
  2. Sistoskopi
  3. Tumor ganas: kanker serviks
  4. Radiasi
  5. Batu kandung kemih
  6. Kelainan bawaan
  7. Trauma prosedur urologi
Diagnosis
  1. Anamnesis : Adanya pengeluaran urin melalui vagina. Keluhan ini terjadi setelah proses persalinan atau operasi atau radiasi.
  2. Pemeriksaan dengan spekulum : Dapat mengetahui lokasi, ukuran serta adanya penyulit disekitar fistula, atau dengan tes methylen blue, kandung kemih diisi methylen blue sebanyak 150-200cc, dan melihat zat wama tersebut keluar dari lubang fistula ke vagina.
  3. Pemeriksaan dalam
  4. Tes pewarnaan urin
  5. Tes Methylen blue : Dilakukan bila pemeriksaan dengan spekulum, lokasi dan ukuran fistel tidak dapat ditentukan. Caranya yaitu dengan memasang tampon dalam vagina lalu kandung kencing diisi methylen blue sebanyak 150-200cc melalui kateter. Pasien disuruh berjalan beberapa saat ± 10 menit, bila tampon vagina bagian distal yang terwarnai, maka kebocoran berasal dari uretra, bila bagian proksimal yang terwarnai maka jenisnya adalah fistula vesikovagina.
  6. Tes indigo carmine/Adona : Dilakukan bila tes methylen blue hasilnya negatif. Indigo carmine/Adona sebanyak 1 ampul disuntikkan IV, kemudian ditunggu selama 1-2 jam, hasilnya positif bila didapatkan tampon di vagina terwarnai, maka kebocoran berasal dari ureter.
  7. Pemeriksaan dengan kateter atau sonde
  8. Pemeriksaan radiologis : Pielografi intravena, Sistografi
  9. Pemeriksaan endoskopi sistoskopi
Pengelolaan :
  1. Pengelolaan prabedah
  2. Pengelolaan bedah
  3. Pengelolaan pasca bedah
  • Pengelolaan prabedah
  1. Persiapan fisik dan laboratorium seperti pada operasi ginekologi lainnya.\
  2. Persiapan mental
  3. Waktu terbaik tergantung terjadinya fistula:
  • Bila ditemukan saat operasi langsung diperbaiki
  • Fistula diperbaiki 3 bulan pascasalin atau setelah tindakan ginekologi
  • Fistula akibat radiasi diperbaiki setelah 2 tahun
  • Infeksi saluran kemih atau bakteriuri harus diobati, bila perlu lakukan kultur dan uji sensivitas kuman
  • Pembedahan
  1. Reparasi transvagina
  2. Reparasi transvesika
  3. Reparasi transabdomina

  • Reparasi transvagina : Reparasi cara standar/flap sliding tecnique
  1. Tepi fistel disayat
  2. Pars vaginalis dibebaskan dari pars vesika dan dibuang secukupnya
  3. Tepi fistel dijahit secara satu-satu
  4. Dilakukan tes terhadap kebocoran. Bila tidak bocor kemudian dilakukan jahitan tahap kedua secara matras horisontal kontinyu
  5. Dinding/mukosa vagina dijahit.
  • Reparasi transvesika
  1. Indikasi
  2. Bila operasi transvagina sulit dikerjakan.
  3. Muara ureter pada kandung kemih dekat sekali dengan tepi fistel.

  • Reparasi transabdominal : Keunggulan cara ini adalah dapat memisahkan langsung dinding kandung kencing dengan dinding vagina, dan bila harus dilakukan ureteroneosistotomi atau diversi aliran urin dapat langsung dikerjakan.

  • Pengelolaan pasca bedah
  1. Kateterasi/drainase urin,dipasang selama 14 hari.
  2. Latihan pemulihan kandung kencingdinilai hari ketujuh pasca bedah. Bila ada kecurigaan kebocoran saat perawatan. Reparasi ulang dilakukan minimal 3 bulan kemudian.
  3. Pencegahan terhadap infeksi
  4. Berikan antibiotik profilaktik
  •  Pasien khusus.
  • Pasien pasca reparasi harus dipesan untuk
  • Tidak melakukan hubungan seksual selama 3 bulan pasca bedah.
  • Bila terjadi kehamilan, maka persalinannya harus dengan bedah sesar primer
Iwansyah
Iwansyah Seorang Penulis Pemula Yang Mengasah Diri Untuk Menjadi Lebih Baik

Post a Comment for "Panduan Praktik Klinis Obstetri Tentang Fistula Urogenital "