Pertanyaan Surveyor Akreditasi Terkait Standar SKP


Ada tiga kelompok bukti implementasi dalam Akreditasi rumah sakit, yaitu bukti wawancara kepada pasien dan keluarga, wawancara pimpinan / staf, bukti observasi, dan bukti dokumen pelaksanaan. Untuk masing-masing elemen penilaian dalam standar akreditasi memerlukan bukti sesuai dengan kebutuhan. Bahkan ada beberapa elemen penilaian yang hanya memerlukan bukti dokumen regulasi saja. Sehingga dengan sudah dibuatnya dokumen regulasi yang diminta dianggap sudah memenuhi elemen penilaian. Namun ada beberapa elemen penilaian yang meminta satu kelompok bukti implementasi, atau bahkan keempat kelompok bukti yang saya sebutkan diatas.

Dalam postingan kali ini saya hanya fokus membahas kelompok bukti implementasi standar SKP yang berupa wawancara kepada pasien atau keluarga dan wawancara kepada pimpinan atau staf. Pembahasan akan saya sajikan perelemen penilaian di setiap standar SKP yang memerlukan bukti wawancara. Termasuk contoh-contoh  jawaban yang mungkin akan memudahkan pembaca dalam memahami maksud dari postingan ini.

Lansung saja, Gaes..

Standar SKP I, Elemen Penilaian (EP) 1 sampai 4 memerlukan bukti wawancara terhadap pasien / keluarga dan wawancara terhadap beberapa staf rumah sakit yang meliputi: Pimpinan Rumah Sakit, Tim dokter dan dokter gigi, Kepala Unit dan Staf Keperawatan, Kepala Unit dan Staf Laboratorium dan Pemeriksaan Penunjang. Pertanyaan yang diajukan kepada pasien dan keluarag antara lain:

Saat pemasangan gelang pasien, apakah petugas menjelaskan manfaat gelang pasien kepada anda?

Pertanyaan ini untuk memastikan bahwa pasien benar-benar mengetahui manfaat dari gelang yang mereka pakai. Sehingga dalam rangkaian prosedur pemasangan gelang pasien harus menyertakan prosedur menjelaskan manfaat pemasangan gelang. Dapat diartikan bahwa petugas wajib menginformasikan atau menjelaskan manfaat gelang kepada pasien.

Apakah petugas selalu menanyakan identitas sebelum pemberian obat, darah, atau produk darah?

Pertanyaan ini untuk memastikan bahwa perawat benar-benar melakukan prosedur identifikasi sebelum pemberian obat, darah, atau produk darah.

Apakah petugas selalu menanyakan identitas sebelum mengambil darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis?

Pertanyaan ini untuk memastikan bahwa perawat benar-benar melakukan prosedur identifikasi sebelum mengambil darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis.

Apakah petugas selalu menanyakan identitas sebelum pemberian pengobatan dan tindakan / prosedur?

Pertanyaan ini untuk memastikan bahwa perawat benar-benar melakukan prosedur identifikasi sebelum pemberian pengobatan dan tindakan / prosedur.

Setelah mendapatkan jawaban dari pasien dan keluarga, surveyor akan bertanya kepada staff rumah sakit untuk sinkronisasi dengan jawaban pasien. Pertanyaan yang akan diajukan kepada staff antara lain:

Apa saja yang anda sampaikan kepada pasien ketika memasang gelang pasien?

Pertanyaan ini untuk memastikan petugas memahami prosedur identifikasi yang ditetapkan. Jika dari jawaban petugas tidak menyebutkan langkah penjelasan manfaat atau fungsi gelang kepada pasien.

Apa manfaat gelang pasien,  jelaskan kapan saat-saat anda menanyakan identitas pasien?

Pertanyaan ini untuk memastikan petugas benar-benar mengetahui manfaat gelang dan kapan saja harus melakukan prosedur identifikasi.

Standar SKP II, Elemen Penilaian (EP) 1 sampai 3 wawancara hanya akan dilakukan pada petugas. Asessor mungkin akan meminta petugas melakukan simulasi prosedur konsultasi melalui telepon atau prosedur ketika menerima perintah lisan. Pada intinya asessor akan melihat apakah petugas melakukan prosedur “baca, tulis, konfirmasi” untuk pemenuhan standar SKP II.

Perawat/ dokter diminta memperagakan ketika menerima perintah lisan / melalui telepon.Perawat/ Dr diminta memperagakan saat melaporkan keadaan pasien pada konsulen.Perawat diminta memperagakan saat meminta konfirmasi.

Standar SKP III, Elemen Penilaian (EP) 1 dan 3 mengenai obat hight allert, asessor akan mewawancarai petugas. Sasaran utamanya adalah petugas Farmasi dan petugas jaga di unit pelayanan. Petugas farmasi harus paham mengenai prosedur identifikasi, pelabelan, dan penyimpanan obat hight alert. Observasi mungkin saja akan dilakukan untuk memastikan implementasi pelabelan dan penyimpanan obat hight alert.

Perawat / dokter / petugas farmasi diminta menunjukan daftar obat NORUM.Perawat diminta menjelaskan prosedur penggunaan elektrolit konsentrat.

Setiap petugas yang bekerja di unit farmasi dan unit pelayanan pasien harus paham regulasi yang mengatur tentang di unit mana saja yang diperbolehkan menyimpan elektrolit konsentrat. Selain itu petugas juga harus paham bagaimana prosedur ketika akan menggunakan elektrolit konsentrat. Point pentingnya adalah untuk melihat apakah prosedur pengecekan ganda / double check dilaksanakan dan dipahami.

Standar SKP IV, Elemen Penilaian (EP) 1 dan 2 terkait dengan prosedur keselamatan bedah. Hal yang harus dipahami oleh petugas terkait standar SKP IV ini adalah prosedur penandaan, mekanisme sign in, time out, dan sign out. Bukti dokumen yang harus disiapkan terlebih dahulu adalah ceklis keselamatan bedah. Ceklis ini dapat diadopsi dari panduan yang diterbitkan oleh WHO. Beberapa pertanyaan yang akan ditanyakan kepada pasien, antara lain:

Apakah anda ditanya ulang identitas anda sebelum operasi?Apakah dokter menjelaskan ttg perencanaan tindakan operasi kpd anda?Apakah dokter meminta persetujuan anda secara tertulis sblm melakukan operasi?Apakah anda diberi tanda daerah yang akan dioperasi?

Setelah didapatkan jawaban dari pasien, asessor akan meminta perawat kamar operasi untuk menjelaskan cara melaksanakan safe surgery check list sebelum induksi anestesi, sebelum insisi kulit dan sebelum pasien meninggalkan OK. Hal ini untuk melihat apakah petugas memahami prosedur penggunaan ceklis keselamatan bedah.

Standar SKP V, Elemen Penilaian (EP) 1 berhubungan erat dengan program pencegahan dan pengendalian infeksi, yaitu terkait prosedur cuci tangan. Target wawancara asessor untuk menilai standar SKP V ini adalah petugas jaga di unit pelayanan pasien. Beberapa hal yang akan ditanyakan asessor kepada petugas, antara lain:

Jelaskan prosedur hand wash/ handrub.Jelaskan saat-saat dimana petugas diharuskan mencuci tangan.

Standar SKP VI, Elemen Penilaian (EP) 1 dan 2 terkait dengan pengurangan risiko pasien jatuh. Target wawancara asessor adalah petugas di unit pelayanan pasien. Beberapa hal yang harus dipahami oleh petugas adalah terkait regulasi pengkajian awal dan pengkajian ulang pasien risiko jatuh, serta langkah-langkah untuk mengurangi risiko jatuh. Beberapa pertanyaan yang mungkin akan ditanyakan oleh asessor kepada petugas, antara lain:

Bagaimana anda melakukan identifikasi pasien risiko jatuh?

Terkait dengan identifikasi risiko jatuh, yang ditekankan adalah prosedur asessmen risiko jatuh. Baik asessmen awal dan asessmen ulang. Mungkin saja dalam regulasi yang ditetapkan oleh rumah sakit akan mengatur bagaimana melakukan asessmen risiko jatuh pada pasien anak dan pasien dewasa, termasuk instrumen apa yang digunakan.

Langkah-langkah apa saja yg diterapkan untuk mengurangi risiko pasen jatuh?

Terkait langkah-langkah yang diterapkan perlu juga dipahami oleh oleh petugas. Apakah ada prosedur penggelangan risiko jatuh, penggunaan fasilitas, atau tindakan lainnya untuk mengurangi risiko jatuh.

Daftar Pertanyaan Surveyor Akreditasi Terkait Standar SKP diatas merupakan pertanyaan minimal yang mungkin akan ditanyakan untuk mencari salah satu bukti implementasi, yakni bukti wawancara. Sangat mungkin asessor akan menanyakan sesuatu hal sebagai perluasan dari pertanyaan diatas untuk mencari bukti implementasi yang diharapkan.

Oleh karena itu mungkin dengan membuat buku saku yang berisi daftar pertanyaan dan jawaban (berdasarkan regulasi yang ditetapkan) akan sangat membantu rekan-rekan di unit fungsional untuk memahami regulasi dalam waktu yang singkat. Tidak ada aturan yang melarang hal ini, menurut saya ini salah satu metode sosialisasi praktis yang mudah untuk dilakukan. Karena kendala yang selama ini terjadi ketika sosialisasi dilapangan adalah sulitnya mengumpulkan rekan-rekan fungsional dalam satu waktu. Sehingga perlu cara yang sedikit kreatif untuk memfasilitasi mereka dalam menghadapi asessor akreditasi.

Semoga sedikit sharing ini bermanfaat.

Iwansyah
Suara Literasi Perawat Indonesia
Iwansyah
Iwansyah Seorang Penulis Pemula Yang Mengasah Diri Untuk Menjadi Lebih Baik

Post a Comment for "Pertanyaan Surveyor Akreditasi Terkait Standar SKP "