Obat Anestesi Lokal Tahan Lama Untuk Khitan (Sunat)

Literasiperawat.com ~ Berikut ini adalah obat yang tahan lama untuk melakukan anestesi lokal saat melakukan sunat kepada pasien.

𝐁𝐮𝐩𝐢𝐯𝐚𝐤𝐚𝐢𝐧

  • Nama dagang : Marcain, Levica, Vopicain dan lain-lain
  • Sedian : Injeksi larutan 0,25 % (2.5mg/mL), larutan 0,5 %  (5 mg/mL), larutan 0,75 % ( 7.5mg/mL)
  • Penggunaan : Infiltrasi 
  • Potensi : 8
  • Onset : 2-10 menit
  • pKa : 8,1
  • Durasi : 3-10 jam
  • Dosis Maksimum : 175 mg
  • Dosis maksimum + epinefrin : 250 mg

Bupivakain merupakan derivate butyl (1967) adalah obat anestesi lokal jenis amida yang memiliki masa kerja panjang (3-10 jam) dan mula kerja yang pendek (2-10 menit). Seperti halnya anestesi lokal lainnya, bupivakain akan menyebabkan blokade yang bersifat reversibel pada perambatan impuls sepanjang serabut saraf, dengan cara mencegah pergerakan ion-ion natrium melalui membran sel, ke dalam sel. 

Secara kimia dan farmakologis mirip lidokain. toksisitas setaraf dengan tetrakain. Untuk infiltrasi dan blok saraf perifer dipakai larutan 0,25 sampai 0,75 %. Dosis maksimal 175 mg. Kosentrasi efektif minimal 0,125 %. Mulai kerja lebih lambat dibandingkan lidokain. Setelah suntik kaudal, epidural, atau infiltrasi, kadar plasma puncak dicapai dalam 45 menit. Kemudian menurun perlahan-lahan dalam 3 sampai 10 jam, dengan dosis 0,1 ml / kg (total dosis 0,5 mg / kg) pada larutan 0,25 % hingga mencapai dosis maksimal. 

Penggunaan bupivakain yang disuntikkan sebagai blok saraf penis memiliki analgesia pasca khitan yang secara signifikan lebih baik dibandingkan dengan lidokain. Teknik suntikan dorsal penile nerve block (DPNB) obat anestesi bupivacaine menghasilkan secara signifikan analgesia pasca khitan yang lebih panjang. Sehingga kebutuhan obat analgetik pada anestesi dengan bupivakain dapat dikurangi. Penggunaan bupivakain mungkin berpotensi lebih berbahaya daripada lidokain dalam kasus 𝐢𝐧𝐣𝐞𝐤𝐬𝐢 𝐢𝐧𝐭𝐫𝐚𝐯𝐞𝐧𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐝𝐢𝐬𝐞𝐧𝐠𝐚𝐣𝐚. 

𝗞𝗼𝗻𝘁𝗿𝗮-𝗶𝗻𝗱𝗶𝗸𝗮𝘀𝗶 :

  1. Hipersensitif terhadap anestesi lokal jenis amida
  2. Infeksi pada daerah penyuntikan
  3. Septikemia
  4. Gangguan pembekuan darah atau sedang mendapat  terapi antikoagulan secara berkesinambungan
  5. Hipertensi tidak terkontrol
  6. Syok kardiogenik atau hipovolemi
  7. Anestesi Intravena (Bier's Block) dan semua pemberian  secara intravena

𝗘𝗳𝗲𝗸 𝗦𝗮𝗺𝗽𝗶𝗻𝗴 :

  1. Cedera neurologis, meskipun sangat jarang, seperti  parastesi, anestesi, kelemahan motorik, hilangnya kontrol sphincter meskipun bersifat reversibel, tetapi dilaporkan juga adanya gangguan yang bersifat permanen.
  2. Reaksi alergi, meskipun jarang, yang berupa dermatitis  alergikan, bronchospasme dan anafilaksis.
  3. Toksisitas sistemik akut, seperti mengantuk (drowsiness),  gelisah, excitement, gugup, pandangan kabur, mual, muntah, kekakuan otot, sampai kejang hingga hilangnya kesadaran dan henti jantung. Hal ini biasanya akibat terjadinya penyuntikan ke intravaskuler secara tidak sengaja, yang ditandai rasa tebal di lidah, light  headedness, dizziness, dan tremor yang diikuti dengan kejang dan gangguan kardiovaskuler.

𝗜𝗻𝘁𝗲𝗿𝗮𝗸𝘀𝗶 𝗢𝗯𝗮𝘁 :

Bupivakain harus digunakan secara hati-hati bila diberikan pada penderita yang menerima obat-obat aritmia dengan aktivitas anestesi lokal, karena efek toksiknya dapat bersifat aditif. Toksisitasnya meningkat bila diberikan bersama propanolol.

𝗢𝘃𝗲𝗿𝗱𝗼𝘀𝗶𝘀 :

Meskipun jarang menyebabkan toksisitas sistemik pada pemberian sesuai aturan pada umumnya, tetapi dengan pemberian yang dilakukan bersamaan dengan obat anestesi lokal lainnya dapat menyebabkan terjadinya over dosis dan efek toksisitas sistemik dengan gejala seperti di atas.

Iwansyah
Iwansyah Seorang Penulis Pemula Yang Mengasah Diri Untuk Menjadi Lebih Baik

Post a Comment for "Obat Anestesi Lokal Tahan Lama Untuk Khitan (Sunat)"