Program Kerja TIM DOTS Pada Pokja Prognas Starkes

Literasiperawat.com ~  Tuberkulosis sejak dahulu dikenal sebagai penyakit menular dan merupakan salah satu masalah utama kesehatan masyarakat di Indonesia. Hal ini terlihat dari masih banyaknya penderita tuberkulosis ditemukan di masyarakat dan kematian yang disebabkannya. Pada tahun 1990, hampir sepertiga penduduk dunia terinfeksi tuberkulosis dan diperkirakan ada 9 juta penderita tuberkulosis baru dan 3 juta kematian akibat penyakit tuberkulosis. Sekitar 95% kasus dan 98% kematian akibat tubekulosis di dunia, terdapat di negara-negara berkembang.

Indonesia adalah penyumbang pasien tuberkulosis ketiga terbesar didunia, setelah india, dan cina. Berdasarkan hasil survey pravelensi, setiap tahun di Indonesia terjadi sekitar 245.000 kasus tuberkulosis baru, dengan jumlah tuberkulosis menular (BTA+) sejumlah 107.000 kasus, sedangkan kematia karena TB sekitar 46.000 setiap tahunnya. Tuberkulosis menyerang sebagian besar kelompok usia produktif, kelompok ekonomi lemah, dan pendidikan rendah.  

Data surveilens program nasional sampai dengan tahun 2005 menunjukkan tinggnya penemuan pasien tuberkulosis BTA negatif di Rumah Sakit dengan foto rontgen toraks sebagai dasar penegakkan diagnosis. Selain itu angka kesembuhan pengobatan di RS pada umumnya masih dibawah 50% dengan angka putus berobat pada sebagian besar rumah sakit mencapai 50% sampai 80%. Keadaan tersebut beresiko menciptakan masalah yang lebih besar, yaitu munculnya kasus tuberkulosis dengan kekebalan ganda terhadap Obat Anti Tuberkulosis (OAT), atau biasa disebut dengan Multi Drug Resistent Tuberkulosis (MDR TB). Untuk itu RSU Cahaya Medika dalam menegembangkan Strategi DOTS yang selektif dan bertahap perlu membentuk suatu jejaring yang kuat agar pasien putus berobat dapat ditangani.

Salah satu unsur penting dalam penerapan DOTS di rumah sakit adalah komitmen yang kuat pimpinan rumah sakit. Komite medik dan prifesi lain yang terkait dalam penerapan straregi DOTSdi rumah sakit termasuk dukungan administrasi dan nasional. Untuk itu perlu dibentuk tim DOTS RS yang terdiri dari seluruh komponen yang terkait dalam penanganan pasien tuberkulosis.

RS Literasi adalah salah satu rumah sakit  yang sangat mendukung dan berperan aktif dalam pelaksanaan kegiatan strategi DOTS. Dengan menerapkannya di RS Literasi diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap upaya penemuan dan pengobatan pasien tuberculosis. Pelaksanaan DOTS di RS Literasi mengacu pada International Standart for Tuberculosis Care (ISTC) yang dikembangkan oleh semua organisasi profesi international, dan juga didukung oleh organisasi di Indonesia. Oleh karena itu sangatlah penting disusun sautu program kerja Tim DOTS sebagai acuan dalam menilai kinerja dan evaluasi program itu sendiri.

Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan

  • Pelaksanaan TB DOTS berkelanjutan 

  1. Rapat rutin Tim DOTS
  2. Pembuatan laporan kinerja Tim DOTS bulanan

  • Pelaporan indikator DOTS triwulan

  1. Proporsi pasien BTA positif diantara suspek 
  2. Proporsi pasien TB paru BTA positif di antara semua pasien TB paru tercatat 
  3. Proporsi pasien TB anak diantara seluruh pasien 
  4. Angka Konversi ( Conversi Rate ) 
  5. Angka Putus Berobat (Default Rate) 
  6. Angka Keberhasilan Rujukan ( Success Referral Rate ) 
  7. Angka Kesembuhan ( Cure Rate ) 
  8. Angka Kesalahan Baca ( Error Rate) 

  • Monitoring pelayanan TB DOTS di rawat inap
  • Monitoring pelayanan TB DOTS di rawat jalan
  • Pelatihan DOTS PLUS ( 2 )
  • Evaluasi kinerja semesteran
  • Penyediaan ruang DOTS sesuai standart
  • Realisasi MOU dengan DKK mengenai Pelaksanaan Program TB DOTS
  • Bimbingan akreditasi
  • Simulasi akreditasi
  • Pelaksanaan akreditasi
  • Analisa Indikator TB
Cara Pelaksanaan Kegiatan
  • Pelaksanaan TB DOTS berkelanjutan
  1. Melakukan rapat koordinasi Tim DOT setiap bulan
  2. Pembuatan laporan TB kinerja DOTS bulanan
  3. Mendokumentasikan semua kegiatan DOTS
  • Analisa Indikator TB
  1. Melakukan perhitungan indikator  TB pertriwulan
  2. Membuat laporan analisa indikator TB selanjutnya dilaporkan ke Tim Indikator mutu RSU Literasi
  • Monitoring pelayanan TB DOTS di rawat inap
  1. Melakukan monitoring pelayanan tentang alur pada pasien suspek TB dewasa & anak di rawat inap
  2. Melakukan monitoring tentang kelengkapan formulir TB pada pasien yang akan dilakukan pemeriksaan dahak (TB 05)
  • Monitoring pelayanan TB DOTS di rawat jalan
  1. Melakukan monitoring pelayanan tentang alur pada pasien suspek TB dewasa & anak di rawat jalan
  2. Melakukan monitoring tentang kelengkapan formulir TB pada pasien yang akan dilakukan pemeriksaan dahak (TB 05)
  • Pelatihan DOTS PLUS ( 2 )
  1. Berkoordinasi dengan diklat untuk pengadaan inhouse trainning
  2. Membuat surat edaran kepada init terkait
  3. Melakukan evaluasi mitra terhadap program DOTS PLUS ( 2 )
  • Evaluasi kinerja semesteran
  1. Melakukan rapat evaluasi program setiap satu semester
  2. Melaporkan hasil rapat evaluasi program semesteran ke direktur melalui nota dinas
  • Penyediaan ruang DOTS sesuai standart : Mengajukan nota dinas penyediaan ruang DOTS ke direktur
  • Realisasi MOU dengan DKK mengenai Pelaksanaan Program TB DOTS : Koordinasi dengan humas tentang realisasi MOU dengan DKK tentangpelaksanaan Program TB DOTS
  • Bimbingan akreditasi : Mengikuti jadwal bimbingan yang dijadwalkan setiap hari kamis
  • Simulasi akreditasi : Menyiapkan kelengkapan dokumen akreditasi
  • Pelaksanaan akreditasi
Sasaran
  • Terlaksananya TB DOTS berkelanjutan 100%
  • Analisa Indikator TB pertriwulan sebesar 100% dengan pencapaian sebagai berikut
  1. Proporsi pasien BTA positif diantara susupek 5-15%
  2. Proporsi pasien TB paru BTA positif di antara semua pasien TB paru tercatat jangan kurang dari 65%
  3. Proporsi pasien TB anak diantara seluruh pasien 10-15%
  4. Angka Konversi ( Conversi Rate ) minimal 80%
  5. Angka Putus Berobat (Default Rate) <5%
  6. Angka Keberhasilan Rujukan ( Success Referral Rate ) minimal 80%
  7. Angka Kesembuhan ( Cure Rate ) minimal 85%
  8. Angka Kesalahan Baca ( Error Rate) maksimal 5%
  • Monitoring pelayanan TB DOTS di rawat inap 95%
  • Monitoring pelayanan TB DOTS di rawat jalan 95%
  • Pelatihan DOTS PLUS ( 2 ) 100%
  • Evaluasi kinerja semesteran 95%
  • Penyediaan ruang DOTS sesuai standart 100%
  • Realisasi MOU dengan DKK mengenai Pelaksanaan Program TB DOTS 100%
  • Bimbingan akreditasi 100%
  • Simulasi akreditasi 100%
  • Pelaksanaan akreditasi 100%
Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan & Pelaporan
  1. Ketua Tim DOTS membuat laporan pelaksanaan program peningkatan mutu sesuai dengan jadwal program.
  2. Ketua Tim DOTS melakukan evaluasi kegiatan setiap satu semester
Pencatatan, Pelaporan & Evaluasi Kegiatan 
  1. Pencatatan : Dilakukan pencatatan dari setiap kegiatan yang telah terlaksana, termasuk hasil-hasil yang telah dicapai.
  2. Laporan pelaksanaan kegiatan disampaikan kepada Direktur Rumah sakit
  3. Evaluasi program dilakukan setiap akhir tahun dan selanjutnya dilaporkan ke direkturmelalui nota dinas
Bagi Bapak/Ibu yang mengingikan file lengkap word pokja Prognas standar kemenkes silahkan whatsapp 081242949477


Iwansyah
Iwansyah Seorang Penulis Pemula Yang Mengasah Diri Untuk Menjadi Lebih Baik

Post a Comment for "Program Kerja TIM DOTS Pada Pokja Prognas Starkes "