Klasifikasi Dan Penyembuhan Luka Operasi

Literasi Perawat ~ Luka operasi dibagi atas 4 kategori, berdasarkan atas penilaian klinik terhadap kontaminasi bakteri dan resiko terjadinya infeksi.

Klasifikasi Luka

𝗟𝘂𝗸𝗮 𝗕𝗲𝗿𝘀𝗶𝗵

  1. Sebanyak 75 % dari semua luka (umumnya elektif) termasuk dalam kategori ini adalah luka pasca tindakan khitan.
  2. Luka bersih sembuh secara primer dan tidak memerlukan drainase.
  3. Tidak memerlukan manipulasi di cavum orofaring atau respiratorik, saluran cerna, atau traktus urogenital.
𝗟𝘂𝗸𝗮 𝗕𝗲𝗿𝘀𝗶𝗵 𝗧𝗲𝗸𝗼𝗻𝘁𝗮𝗺𝗶𝗻𝗮𝘀𝗶
  1. Appendiktomi dan operasi vagina termasuk dalam ketegori ini.
  2. Luka bersih yang terkontaminasi dapat diakibatkan karena menyebarnya isi lumen ke dalam organ dalam.
  3. Luka ini umumnya melibatkan flora normal dalam tubuh.
  4. Manipulasi pada beberapa bagian dan cavum orofaring.
  5. Jika traktus respiratorius dan digestivus dimanipulasi tidak akan ada penyebaran yang berarti.
  6. Bila traktus urogenitalis dan bilier yang dimanipulasi tidak akan ditemukan kontaminasi urin dan cairan empedu yang terinfeksi.

𝗟𝘂𝗸𝗮 𝗧𝗲𝗿𝗸𝗼𝗻𝘁𝗮𝗺𝗶𝗻𝗮𝘀𝗶

  1. Luka trauma yang baru, seperti laserasi jaringan lunak fraktur terbuka, luka penetrasi.
  2. Operasi pada traktus gastrointestinal dapat menyebabkan penyebaran infeksi yang luas.
  3. Operasi traktus urogenitalis dan bilier menyebabkan kontaminasi urine dan empedu.
  4. Operasi yang dilaksanakan tidak aseptik (seperti pada gawat darurat masase jantung terbuka).
  5. Mikroorganisme berkembang biak secara cepat dalam waktu 6 jam pada luka yang terkontaminasi.

𝗟𝘂𝗸𝗮 𝗞𝗼𝘁𝗼𝗿 𝗱𝗮𝗻 𝗜𝗻𝗳𝗲𝗸𝘀𝗶

  1. Luka terkontaminasi dengan hebat.
  2. Secarah klinis telah terinfeksi lebih dahulu sebelum operasi.
  3. Termasuk di sini adalah perforasi viscera, abses, atau luka trauma yang lama disertai dengan jaringan yang rusak dan adanya benda asing yang tertahan.
  4. Infeksi yang terjadi pada saat operasi dapat mengakibatkan peningkatan kecepatan infeksi pada beberapa luka sekitar 4 kali lipat.

𝐏𝐞𝐧𝐲𝐞𝐦𝐛𝐮𝐡𝐚𝐧 𝐋𝐮𝐤𝐚

Bebarapa faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka adalah :

  • 𝗨𝗺𝘂𝗿 𝗽𝗮𝘀𝗶𝗲𝗻
    1. Kulit, otot kehilangan tonus dan elastisitasnya.
    2. Metabolisme lambat dan sirkulasi terganggu.
  • 𝗕𝗲𝗿𝗮𝘁 𝗯𝗮𝗱𝗮𝗻 𝗽𝗮𝘀𝗶𝗲𝗻
    1. Kelebihan lemak di daerah luka, menghambat penyembuhan.
    2. Lemak kurang mendapat suplai darah, sehingga jaringan mudah mengalami trauma dan infeksi.
  • 𝗦𝘁𝗮𝘁𝘂𝘀 𝗻𝘂𝘁𝗿𝗶𝘀𝗶 : Defisiensi karbohidrat, protein, Zn, Vitamin A, B, C dapat menghambat penyembuhan.
  • 𝗗𝗲𝗵𝗶𝗱𝗿𝗮𝘀𝗶 : Dehidrasi menyebabkan gangguan keseimbangan elektrolit yang dapat mempengaruhi fungsi jantung, ginjal, oksigenasi metabolisme seluler oleh darah, dan fungsi hormon.
  • 𝗦𝘂𝗽𝗹𝗮𝗶 𝗱𝗮𝗿𝗮𝗵 𝘁𝗶𝗱𝗮𝗸 𝗮𝗱𝗲𝗸𝘂𝗮𝘁 𝗱𝗶 𝗱𝗮𝗲𝗿𝗮𝗵 𝗹𝘂𝗸𝗮: Luka akan sembuh dengan cepat pada daerah muka dan leher dibandingkan di daerah ekstremitas.
  • 𝐊𝐞𝐚𝐝𝐚𝐚𝐧 𝐫𝐞𝐬𝐩𝐨𝐧 𝐢𝐦𝐮𝐧 𝐩𝐚𝐬𝐢𝐞𝐧
    1. Pasien yang terinfeksi HIV, kemoterapi, pemakaian lama steroid dosis tinggi dapat melemahkan respon imun.
    2. Alergi terhadap bahan jahitan atau bahan dari campuran metal, mempengaruhi proses penyembuhan luka.
  • 𝗣𝗲𝗻𝘆𝗮𝗸𝗶𝘁 𝗸𝗿𝗼𝗻𝗶𝗸 : Pasien dengan penyakit menahun, gangguan endokrin dan penyakit diabetes melitus.
  • 𝗞𝗲𝗴𝗮𝗻𝗮𝘀𝗮𝗻, 𝗸𝗲𝗮𝗱𝗮𝗮𝗻 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗺𝗲𝗹𝗲𝗺𝗮𝗵𝗸𝗮𝗻 𝗹𝘂𝗸𝗮, 𝗹𝗼𝗸𝗮𝗹𝗶𝘀𝗮𝘀𝗶 𝗹𝘂𝗸𝗮.
  • 𝗜𝗺𝘂𝗻𝗼𝘀𝘂𝗽𝗿𝗲𝘀𝘀𝗶𝗳 : Kortikosteroid, antikanker, hormon dan radiasi.
Iwansyah
Iwansyah Seorang Penulis Pemula Yang Mengasah Diri Untuk Menjadi Lebih Baik

Post a Comment for "Klasifikasi Dan Penyembuhan Luka Operasi"